Select Page

Kalau bicara soal Melaka, yang ada di benak kita mungkin adalah tentang kota bersejarah di Malaysia. Terletak di sisi selatan semenanjung Malaysia, kota Melaka menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Asia Tenggara dan dinobatkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Tak heran kalau kota ini punya banyak sekali hal yang bisa dieksplorasi, baik tempat wisata maupun kulinernya.

Ngomong-ngomong soal kuliner, Melaka ternyata punya segudang kuliner enak yang tak boleh dilewatkan. Konon selama berabad-abad lalu telah terjadi akulturasi budaya antara etnis Melayu, Cina, India dan Arab di kota Melaka. Itulah sebabnya, ragam kuliner di sini begitu berwarna. Saya pun penasaran untuk mencicipi kelezatan beberapa kuliner di kota ini, dan yang pasti halal. 🙂

Mencari kuliner halal di kota-kota besar di Malaysia, seperti Kuala Lumpur memang tidak sulit, tapi kita harus pintar-pintar untuk menemukan tempat makan halal di Melaka. Maklum saja, kuliner Melaka memang banyak didominasi oleh kuliner Peranakan atau Chinese food yang belum tentu halal. Kuliner tersebut banyak ditemukan di kawasan Jonker Street.

Tapi, tak perlu khawatir bagi wisatawan Muslim yang hendak berlibur ke kota Melaka. Beberapa ragam kuliner khas Melaka yang halal bisa ditemukan di tempat-tempat yang saya rekomendasikan berikut ini. Meskipun ada beberapa yang memang belum sempat saya datangi. Silahkan dicatat. Siapa tahu bisa jadi referensi kuliner kamu di liburan berikutnya. 🙂

1. Ee Ji Ban Chicken Rice Ball

Entah bagaimana sejarahnya, tapi kuliner yang satu ini hanya bisa ditemukan di kota Melaka. Kalau dilihat-lihat, makanan ini sepintas sama dengan nasi Hainan yang banyak dijual di Singapura. Menunya terdiri dari nasi gurih dan potongan dada ayam rebus atau panggang. Hanya saja yang membedakan adalah bentuk nasinya. Nasinya sengaja dibentuk bulat menyerupai bola bekel. Tak heran kalau makanan ini kemudian dinamai chicken rice ball.

Di Melaka, sebenarnya banyak kedai makan yang menjual chicken rice ball, tapi umumnya tidak halal. Untuk menemukan yang halal, kamu harus pergi ke daerah Bandar Hilir, Melaka. Di sana, ada satu kedai makan yang menjual chicken rice ball halal. Namanya kedai makan Ee Ji Ban. Meskipun tempatnya tak begitu luas, kedai ini selalu ramai oleh pengunjung. Jadi siapapun yang mau ke sini harus sedikit bersabar dan rela antri untuk mendapatkan tempat duduk.

Nasi bulatnya sendiri dijual dengan jumlah kelipatan lima. Kamu bisa memilih mau memesan 5, 10 atau 15 buah rice ball. Ayamnya pun bisa kamu pesan mix atau dua macam sekaligus – ayam yang direbus (boiled chicken) dan dipanggang (roasted chicken). Menu lain yang recommended di tempat ini adalah sup bakso ikan, sotong bakar dan tumis kangkung balacan. Maknyus! Dari segi harga, kedai makan ini juga tidak memasang harga yang terlalu mahal dan menurut saya masih relatif aman di kantong. Apalagi jika makan bersama keluarga atau teman, dijamin lebih hemat. 🙂

Lokasi: Jalan Melaka Raya 3, Taman Melaka Raya, Melaka, Malaysia
Buka: Senin – Minggu, pukul 10.00 – 21.30

2. Restoran Seri Nyonya – Hotel Equatorial

Jika datang ke kota Melaka, patut untuk mencoba masakan tradisi setempat yaitu masakan khas Peranakan, atau sering disebut Baba Nyonya. Masakan Baba Nyonya hadir karena bercampurnya budaya Tionghoa ke dalam kuliner Melayu. Masakan Baba Nyonya kental dengan perpaduan bumbu yang kuat, termasuk bumbu kari yang menjadi ciri khas kuliner Melayu.

Salah satu masakan Baba Nyonya yang sangat populer adalah Nyonya Laksa. Di samping itu, Ayam Pongteh juga menjadi masakan Peranakan yang ada di Melaka, yaitu sejenis semur ayam namun dimasak dengan tambahan bumbu tauco (fermentasi kedelai) dan jamur hitam. Untuk bisa menikmati masakan Baba Nyonya yang halal, kamu bisa datang ke Restoran Seri Nyonya yang terletak di dalam Hotel Equatorial, Melaka. Restoran ini adalah satu-satunya restoran Baba Nyonya yang telah bersertifikat halal.

Beragam kuliner khas peranakan bisa ditemukan di sini, mulai dari Popiah (lumpia), Ayam Pongteh, Mee Nyonya, ikan goreng Chili Garam, hingga dessert seperti Sagu Gula Melaka dan Cendol Durian.

Lokasi: Level 3, Hotel Equatorial, Bandar Hilir, Melaka
Buka: Senin – Minggu, pukul 12.00 – 14.30 (lunch); 18.30 – 22.30 (dinner)

3. Pak Putra Tandoori dan Naan

Jika sudah bosan dengan masakan Melayu, maka masakan India mungkin bisa menjadi referensi kuliner di Melaka selanjutnya. Saya pada dasarnya suka dengan masakan India, dan restoran yang satu ini cukup menggoyang lidah saya. Restoran Pak Putra adalah restoran India yang paling ramai dan lezat di Melaka. Hal ini tidak cuma diakui oleh wisatawan asing yang datang ke Melaka, tetapi juga oleh masyarakat setempat.

Restoran yang buka mulai petang hingga dini hari ini menyajikan menu khas India yakni Roti Naan dan Ayam Tandoori. Roti Naan adalah roti pipih yang bentuknya mirip seperti roti pita. Roti Naan terbuat dari tepung gandum yang diberikan ragi sehingga bentuknya mengembang, kemudian dimasak dengan cara ditempelkan pada oven tanah liat tradisional bernama Tandoor. Sementara Ayam Tandoori adalah sejenis ayam bakar yang rasanya pedas karena sebelumnya dibumbui dan direndam dengan campuran garam masala, yogurt, bawang putih, jahe, bubuk cabai dan lada merah.

Yang tak kalah menarik dari restoran ini adalah pengunjung dapat menikmati pemandangan para pelayan restoran yang sedang menyiapkan pesanan mereka, mulai dari saat memasak Ayam Tandoori di dalam oven Tandoor, membuat Roti Naan hingga menyajikan makanan yang telah matang ke atas piring. Dapur restoran ini memang berada di luar, sehingga pengunjung dapat bebas melihat proses memasak.

Menurut saya, Ayam Tandoori di restoran ini memang enak dan kaya rasa. Selain itu, ayamnya juga empuk dan bumbunya meresap sempurna. Sebagai pendamping, saya dan keluarga memesan Cheese Naan dan nasi Briyani yang gurih dan empuk. Jangan lupa juga untuk memesan Mango Lassi, minuman segar khas India yang terbuat dari campuran mangga, yogurt, gula dan kapulaga.

Lokasi: Taman Kota Laksamana, Melaka
Buka: Selasa – Minggu, pukul 17.00 – 01.00

4. Roti Canai Awang

Roti canai adalah makanan yang banyak ditemui di Malaysia dan dipengaruhi oleh budaya India. Roti ini sejenis roti pipih yang digoreng dengan minyak. Di Indonesia dikenal sebagai roti cane atau roti maryam, biasanya dihidangkan dengan kari kambing atau domba.

Karakteristik roti canai adalah empuk di dalam dan garing di luar. Di Melaka, ada satu penjual roti canai legendaris bernama Roti Canai Awang yang sudah ada sejak tahun 1990-an. Kedai Awang sederhana dan memiliki tempat duduk terbatas, jadi pengunjung harus sabar menunggu, terutama di akhir pekan.

Ada dua jenis roti yang disajikan di kedai ini, yaitu roti canai kosong dan roti canai telur. Menu kari pendampingnya ada kari ikan jenahak, sotong, dan pari. Walaupun tidak lagi menggunakan kayu bakar, cita rasa roti canai Awang tetap juara dan tidak berubah.

Lokasi: Jalan Delima 10, Taman Bukit Melaka, Melaka
Buka: Selasa – Minggu, pukul 07.00 – 11.00

5. Cendol Durian Bibik House

Setelah puas menyantap makanan berat, saatnya pencuci mulut khas Melaka, yaitu cendol durian. Bagi penyuka durian, minuman ini wajib dicoba, terutama saat siang hari yang panas. Cendol durian di Melaka terkenal segar dan nikmat.

Salah satu kedai cendol legendaris adalah Cendol Durian Bibik House yang berada di kawasan Jonker Street. Cendol di sini sudah turun-temurun dan rasanya konsisten dari dulu. Ada dua varian, cendol original dan cendol durian yang lebih premium.

Cendol di Melaka disajikan unik: mangkuk pertama diisi kacang merah, lalu ditumpuk es serut yang disiram santan kental dan gula merah. Cendolnya sendiri disajikan terpisah, dan baru dicampur saat makan.

Lokasi: Jalan Hang Jebat, Melaka